Tidak dimungkiri, mengepel lantai termasuk salah satu pekerjaan rumah yang paling melelahkan. Namun, tugas ini tetap harus dilakukan karena berpengaruh terhadap kesehatan penghuni, serta kebersihan dan tampilan rumah. Lantai bersih, bebas noda, dan kinclong yang menjadi dambaan setiap penghuni rumah sebenarnya bisa terwujud tanpa mengorbankan banyak waktu dan tenaga. Kunci utamanya adalah mengetahui seberapa sering lantai harus dipel sesuai dengan jenis material dan aktivitas di dalam rumah.
Berapa Kali Harus Mengepel Lantai?
Frekuensi mengepel bergantung pada jenis lantai dan banyaknya aktivitas yang dilakukan di rumah. Kondisi tertentu, seperti hadirnya banyak tamu dan keberadaan hewan peliharaan juga bisa mempengaruhi berapa kali menyapu rumah dan mengepel lantai. Secara umum, berikut ini panduan tentang seberapa sering lantai harus dipel supaya rumah selalu bersih tanpa menyita banyak waktu.
Lantai Keramik

Keramik menjadi material yang paling banyak dipilih untuk dapur, kamar mandi, dan berbagai area rumah lainnya karena ketahanannya terhadap air dan noda. Perawatannya semakin mudah karena bisa dibersihkan menggunakan perlengkapan mengepel manual maupun vacuum cleaner. Terkait frekuensinya, lantai keramik bisa dipel 2-3 kali seminggu jika banyak aktivitas di rumah atau ada anak dan hewan peliharaan. Jika tidak banyak aktivitas dan penghuni rumah langsung membersihkan tumpahan, mengepel lantai keramik seminggu sekali sudah cukup.
Lantai Kayu
Lantai kayu memiliki tampilan yang unik dan elegan, tapi sangat sensitif terhadap kelembapan. Air bisa meresap melalui pori-porinya dan menyebabkan kayu mengembang, berubah warna, atau bahkan melengkung. Karena itu, frekuensi dan alat mengepel lantai kayu harus diperhatikan. Lantai kayu bisa dipel 1-2 minggu sekali menggunakan kain microfiber lembap (jangan terlalu basah), atau wet and dry vacuum dengan sikat lembut yang tidak meninggalkan goresan. Tips lainnya, segera bersihkan tumpahan cairan sewaktu-waktu untuk mencegah timbulnya noda membandel atau genangan air yang akan merusak permukaannya.
Lantai Laminasi

Lantai laminasi terbuat dari material multilapis yang dirancang menyerupai tampilan bahan alami seperti kayu atau batu. Seperti kayu, jenis lantai ini cukup sensitif terhadap kelembapan dan bisa rusak jika terkena air terlalu banyak. Oleh karena itu, lantai ini bisa dipel seminggu sekali menggunakan kain microfiber lembap atau vacuum cleaner untuk menghindari permukaannya mengembang atau mengelupas. Selain itu, segera bersihkan noda atau kotoran dan hindari cairan pembersih yang tidak dirancang khusus untuk lantai laminasi.
Lantai Vinyl
Lantai vinyl juga sering dipilih sebagai alternatif kayu atau batu alami. Meski pemasangannya mudah dan bisa dilakukan tanpa membongkar lantai lama, vinyl bisa mengelupas jika terkena panas dan air berlebihan. Oleh karena itu, sebaiknya pel dengan kain lembap setidaknya 1-2 kali dalam seminggu untuk mencegah penumpukan debu dan kotoran.
Baca Juga! 7 Vacuum Cleaner Wet and Dry Terbaik, Solusi Rumah Bersih Tanpa Repot
Lantai Marmer dan Granit

Marmer dan granit adalah dua jenis lantai mewah yang terbuat dari batuan alami. Keduanya mudah menyerap cairan karena berpori, sehingga hanya perlu dipel setidaknya seminggu dua kali menggunakan alat pembersih lantai yang lembut dan tidak meninggalkan goresan. Sebaiknya, beri coating pada marmer dan granit, serta gunakan cairan pembersih khusus agar permukaannya bersih tanpa kehilangan kilau alaminya.
Lantai Dapur
Dapur adalah area yang sangat rentan terkena banyak tumpahan, mulai dari minyak, bumbu, makanan, dan cipratan air. Sebagai area paling mudah kotor, lantai dapur perlu dibersihkan lebih sering. Jika tidak digunakan untuk memasak setiap hari, mengepel 1-2 kali seminggu sudah cukup. Jika sering digunakan untuk memasak, membersihkan lantai dapur setiap hari atau setelah selesai memasak sangat dianjurkan untuk mencegah noda menempel.
Lantai Rumah dengan Hewan Peliharaan

Lantai di rumah yang memelihara anjing, kucing, atau hewan lainnya pasti lebih cepat kotor. Bulu, air liur, tumpahan makanan, dan jejak kaki yang membawa kotoran dari luar pasti terlihat setiap saat. Bagi pemilik hewan, bersihkan lantai 1-2 hari sekali, terutama di area yang sering digunakan hewan. Lakukan spot cleaning segera setelah terdeteksi noda dan gunakan vacuum cleaner yang dirancang untuk hewan peliharaan agar lebih praktis.
Jadi, seberapa sering lantai harus dipel bergantung pada jenis lantai, aktivitas di rumah, dan keberadaan hewan peliharaan. Tidak ada aturan khusus yang mengharuskan kapan lantai rumah harus dipel, tetapi perlu diingat bahwa manfaat mengepel lantai sangat banyak. Mengepel lantai tidak hanya membuatnya tampak bersih dan nyaman dipijak, tetapi juga membasmi kuman penyebab penyakit, menghilangkan bau tidak sedap, dan meningkatkan kualitas udara di rumah. Sebaliknya, akibat jika lantai jarang dipel bisa membuat tampilannya menjadi kusam, penuh bekas noda, dan menjadi tempat berkembangnya sumber penyakit.

Jika lantai di rumah Anda menggunakan keramik dan ingin terjaga kebersihannya, boleh mengepel lantai setiap hari. Namun, jenis lantai lain sebaiknya tidak diperlakukan sama. Lebih baik, bersihkan tumpahan segera untuk mencegah noda membandel dan menjaga tampilan lantai tetap terawat. Menggunakan alat seperti floor washer atau wet and dry vacuum bisa menjadi pilihan terbaik yang membuat proses pengepelan jauh lebih cepat, efektif, dan praktis. Jika ingin membersihkan rumah dengan lebih praktis dan bebas repot, Anda bisa membeli vacuum cleaner Tineco di Website. Dapatkan jaminan produk asli, harga promo dan kemudahan pembayaran.